Data Bloomberg menunjukkan nilai tukar rupiah ditutup menguat pada perdagangan hari ini, Kamis, 8 Desember 2022.
Tak seperti kemarin, rupiah pada sore hari ini menguat meskipun indeks dolar AS juga perkasa.
Kurs rupiah ditutup menguat 169 poin atau 0,10 persen ke 15.620,5 per dolar AS.
Indeks dolar AS juga menguat 0,07 persen ke level 105,18.
Tak hanya rupiah, sejumlah mata uang di Asia juga menguat seperti seperti dolar Hong Kong naik 0,08 persen, won Korea Selatan 0,34 persen, rupee India 0,14 persen, dan baht Thailand 0,47 persen.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan dolar AS kembali menguat setelah penurunan yang terjadi beberapa hari sebelumnya.
Hal ini didorong oleh pertimbangan investor soal prospek kebijakan The Federal Reserve (The Fed) di tengah kekhawatiran jika suku bunga tinggi dapat memicu resesi dan optimisme atas pelonggaran Covid-19 di Cina.
“Investor telah mengantisipasi The Fed akan segera memperlambat laju pengetatannya,” kata Ibrahim.
Adapun faktor internal yang mempengaruhi rupiah adalah Indonesia yang dinilai memiliki modal untuk bisa membuat ekonomi tumbuh positif tahun depan.
“Kunci agar Indonesia dapat menghadapi gejolak global yakni dengan menguatkan sinergi dan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah,” tutur Ibrahim.
Apalagi, menurut dia, bila gejolak global ini bisa disikapi dengan optimisme tetapi tetap waspada terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi di masa datang.
Ibrahim memperkirakan pada perdagangan besok, Jumat, 9 Desember 2022, nilai tukar rupiah dibuka berfluktuatif.
“Tetapi ditutup melemah di rentang 15.600-15.670 per dolar AS.” BISNIS Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.