Tubuh manusia membutuhkan tidur agar dapat memulihkan sel-sel yang rusak setelah seharian beraktivitas.

Tidur juga bermanfaat untuk meningkatkan kualitas imun, menjaga kesehatan jantung, meningkatkan produktivitas, dan memperbaiki suasana hati.

Meski begitu, ternyata banyak orang yang memiliki gangguan tidur hingga menyebabkan durasi tidurnya kurang dari 7-9 jam seperti yang dianjurkan.

Berdasarkan hasil riset yang dilakukan Zepp Health, Indonesia menjadi negara dengan penduduk yang memiliki durasi rata-rata tidur paling sedikit, yakni enam jam 36 menit, di bawah Malaysia enam jam 46 menit dan Jepang selama 6 jam 44 menit.

Meskipun tidak ada obat pasti untuk mengatasi masalah tidur, ada metode tertentu yang dianggap dapat membantu.

Salah satu metode tersebut dikenal sebagai “niat paradoks” atau “paradoxical intention”.

Pakar tidur di perusahaan kasur Amerisleep merekomendasikannya sebagai salah satu cara untuk tertidur dalam waktu lima menit atau kurang.

Sebuah penelitian di Skotlandia menemukan bahwa praktik niat paradoks, yaitu dengan sengaja tidak mencoba tertidur, sambil berbaring di tempat tidur memudahkan dan mengurangi kecemasan bagi penderita insomnia dibandingkan dengan tidak melakukan apa-apa.

Studi tersebut, yang diterbitkan dalam jurnal Behavioral and Cognitive Psychotherapy pada 2003, memantau 34 penderita insomnia selama periode dua minggu.

Sebagai bagian dari uji coba, beberapa dari mereka diminta mencoba niat paradoks, sementara yang lain tidak.

“Peserta yang mengikuti niat paradoks, relatif terhadap kontrol, menunjukkan penurunan yang signifikan dalam upaya tidur, dan kecemasan kinerja tidur,” demikian menurut penelitian, seperti dilansir dari Express UK.

Sebuah penelitian terpisah menemukan bahwa niat tidur sebenarnya dapat kualitas tidur yang lebih buruk.

Alih-alih berpikir untuk mencoba tidur, katakan pada diri sendiri bahwa Anda mencoba untuk tetap terjaga selama beberapa menit,” “Jika kamar tidur yang gelap dan sunyi membuat pikiran melayang, Anda juga dapat mencoba mendengarkan buku audio atau podcast dengan volume rendah, atau memvisualisasikan aktivitas santai di pikiran Anda, untuk mengalihkan fokus dari tidur itu sendiri,” ujar pakar dalam penelitian itu.

Penelitian ini dapat ditemukan di Journal of Sleep.

“Temuan kami menunjukkan bahwa niat yang kuat untuk tertidur memperburuk kualitas tidur, terutama dalam hal fragmentasi tidur, pada orang yang tidur nyenyak,” Menurut National Health Service atau NHS, orang dewasa membutuhkan antara tujuh hingga sembilan jam tidur setiap malam, sementara anak-anak membutuhkan sembilan hingga 13 jam.

Jika merasa lelah terus-menerus sepanjang hari, itu adalah salah satu tanda bahwa membutuhkan lebih banyak tidur.

NABILA RAMADHANTY PUTRI DARMADI | EXPRESS UK | ZEPP HEALTH

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *